Penyebab iritasi pada kulit bayi, hindari 4 hal ini!

Share:




Alergi maupun iritasi lebih sering terjadi pada kulit bayi daripada pada kulit orang dewasa. Hal ini disebabkan karena kulit bayi masih sangat tipis dan juga belum berkembang secara sempurna. Menurut ahli, kulit bayi berada pada pH antara 6 sampai dengan 7, sedangkan kulit orang dewasa sekitar 4,5-6. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan bakteri pada kulit bayi lebih cepat dan tidak terhambat.


Penyebab iritasi pada kulit bayi
  • Bakteri yang terdapat pada pakaian

Jika pencucian pakaian tidak bersih atau masih tersisa detergen yang menempel pada pakaian, akan menjadi sarang untuk bakteri berkembang biak. Pemakaian pakaian yang tidak bersih tersebut dapat menyebabkan alergi dan iritasi pada kulit si kecil.
  • Pemakaian popok

Popok yang terlalu ketat, popok yang lembab, dan juga kebersihan popok yang tidak terjaga dapat menyebabkan iritasi dan alergi. Penggunaan popok yang terlalu ketat dapat menyebabkan terjadinya gesekan antara popok dan kulit si kecil, sedangkan popok lembab atau tidak bersih dapat menyebabkan infeksi.
  • Penggunaan produk pembersih atau perawatan kulit yang tidak cocok

Seringkali terjadinya iritasi ataupun alergi dikarenakan penggunaan produk yang tidak cocok untuk kulit si kecil. Coba sabun bayi anti iritasikulit untuk mencegah terjadinya alergi dan iritasi. Adanya kandungan tertentu pada sabun bayi yang digunakan akan menyebabkan alergi ataupun iritasi.
Kandungan detergen seperti sodium lauryl sulfate atau yang biasa disingkat menjadi SDS merupakan bahan berbahaya yang harus diperhatikan. Konsultasikan kepada dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk mendapatkan Rekomendasi doktersabun bayi anti iritasi.
  • Konsumsi antibiotik

Ketika bayi diberikan obat antibiotik, bakteri baik pada kulit yang dapat mencegah pertumbuhan jamur ikut mati karena antibiotik dapat membasmi bakteri tidak peduli jahat maupun baik. Hal ini yang dapat menyebabkan kulit si kecil mengalami infeksi akibat jamur. Konsumsi antibiotik pada ibu yang menyusui pun dapat mempengaruhi si kecil dan menyebabkan alergi.
Jika iritasi yang terjadi pada si kecil belum sembuh setelah 2 sampai 3 hari atau justru malah semakin parah, anda harus membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Tidak ada komentar